Akhir Rasa

Membias kias diatas kertas Hitam
Berwarna kelam seperti malam
Pencarian cinta membawaku kepada kebuntuan
Tak ada pintu, jendela, bahkan nisan

Kini tanah dan air dimakan ombak
Menyisir sua ditengah harapan
Janganlah menutup ketelanjanganmu
Di gelak tawa, tangis, tak sehabis air matamu

BILANG

Anjing menjijing bajing yang menggunjing hening
Sepi tak bertanduk untuk merunduk
Angin dingin ingin tuk menanti
Bagaikan hujan berisik tapi tak berbisik

Aku malu hingga terpaku beku
Hingga senyum Pelangi bak melati
Bintang terang bagaikan kerang yang berperang
Pasirku getir menyengir seperti dikebiri

Rasaku

Aku masih di bumi yang yang tak berpenghuni
Meninggalkan senyap yang tak berarti
Keramaian hanya membuat kesepian sendiri
Kehidupan pun terasa seperti mati

(to someone special)

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Blogger Template by Blogcrowds